Keerom Nov-2010: Pagi Hari di Jalan Arso Kota

Hari ini Jumat, tanggal 5 November 2010, merupakan hari kedua tim digital learning berada di Keerom dalam rangka pemasangan infrastruktur digital learning yaitu program kerjasama ITB dengan WVI ADP Keerom. Pagi hari ini tim bersiap-siap untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang telah dipersiapkan sebelumnya di antaranya adalah menguji layanan-layanan digital learning yang telah dipasang pada hari sebelumnya serta mempersiapkan acara pelatihan guru yang akan dilaksanakan pada Sabtu keesokan harinya.

Baca lebih lanjut

Keerom 2010: Perjalanan Kembali ke Bandung

Hari Jumat malam kami mendapat kabar dari kantor kalau jadwal penerbangan kami dengan Merpati dari Jayapura-Jakarta pukul 10.55 diundur menjadi pukul 15.40 dan kami harus sudah standby di Bandara Sentani pukul 14.00. Tidak apa-apa, lumayan masih ada tambahan waktu beredar di Jayapura. Sabtu pagi pun saya bangun agak siang karena rasa letih sekali. Baca lebih lanjut

Menikmati Gemerlap Malam Kota Jayapura

Sesaat selepas petang hari, Pak Bambang Suhartawan telah membawa kami masuk Kota Jayapura dari Keerom Papua. Atas kebaikan Pak Bambang, kami pun dibawa ke satu tempat menarik di Jayapura. Nama tempatnya adalah Bayangkara, dataran yang cukup tinggi, yang membuat kami dapat melihat luasnya kota di malam hari.

Wuih .. indah sekali malam ini. Kami sangat menikmati gemerlapnya Jayapura di malam hari. Jauh lebih indah dari foto yang berhasil saya abadikan ini lho .. Baca lebih lanjut

Pasar Tradisional di Keerom-Papua

Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Keerom 21-23 November 2009, Provinsi Papua, tepatnya di Distrik Arso, saya dan rekan-rekan tinggal di Arso II. Kami sempat mengunjungi pasar tradisional tidak jauh dari base camp kami, SD Inpres I Arso II. Menurut warga, pasar ini tersebut hanya ramai pada hari Minggu saja.

Masuk ke dalam pasar saya menemukan suasana yang tidak jauh beda dengan pasar tradisional di Jawa. Dari orang-orangnya yang terlihat khas orang pendatang (Jawa dan mungkin dari beberapa tempat lain), juga bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Hanya terlihat sedikit penduduk asli Papua di pasar tersebut. Sesuai dengan statistik bahwa Kabupaten Keerom memiliki sekitar 45.000 jiwa penduduk, 5000 orang Papua asli dan sisanya yang 40.000 jiwa adalah pendatang (transmigran). Baca lebih lanjut

Keerom Papua (1) – Mendarat di Bandara Sentani

Jumat malam, 20 November 2009, Pusat Penelitian TIK ITB memberangkatkan tim persiapan dan pelaksanaan acara Open Lesson yang akan diselenggarakan pada hari Senin, 23 November 2009, di Testbed Digital Learning Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Tim terdiri dari tim layanan yang beranggotakan empat orang (Mas Hendryk, Bryan, Arie, dan saya) dan tim program yang beranggotakan dua orang (Mas Agus Fany dan Mas Ivan). Sementara tim lain yaitu Prof Liliasari dan Dr. Dwi Hendratmo akan berangkat pada hari Sabtu, 21 November 2009.

Pesawat Merpati tujuan Jakarta-Merauke yang membawa kami setelah singgah di Makasar akhirnya mendarat di Bandara Sentani, Jayapura sekitar pukul 6 pagi WIT. Bagi saya pribadi ini adalah kali kedua saya bertugas di Jayapura, setelah sebelumnya melakukan survey sekolah dan survey lokasi pada tanggal 14–16 Agustus 2009. Kembali menginjakkan kaki di Bandara Sentani, saya begitu menikmati keindahan sekitar. Mulai dari bangunan fisik di bandara yang sangat khas Papua, juga patung yang berdiri menjulang di pelataran dalam bandara. Baca lebih lanjut

Tiba di Bandara Sentani (2)

Jumat malam, 20 November 2009, Pusat Penelitian TIK ITB memberangkatkan tim persiapan dan pelaksanaan acara Open Lesson yang akan diselenggarakan pada hari Senin, 23 November 2009, di Testbed Digital Learning Kecamatan Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Tim terdiri dari tim layanan yang beranggotakan empat orang (Mas Hendryk, Bryan, Arie, dan saya) dan tim program yang beranggotakan dua orang (Mas Agus Fany dan Mas Ivan). Sementara tim lain yaitu Prof Liliasari dan Dr. Dwi Hendratmo akan berangkat pada hari Sabtu, 21 November 2009.

Pesawat Merpati tujuan Jakarta-Merauke yang membawa kami setelah singgah di Makasar akhirnya mendarat di Bandara Sentani, Jayapura sekitar pukul 6 pagi WIT. Bagi saya pribadi ini adalah kali kedua saya bertugas di Jayapura, setelah sebelumnya melakukan survey sekolah dan survey lokasi pada tanggal 14–16 Agustus 2009. Kembali menginjakkan kaki di Bandara Sentani, saya begitu menikmati keindahan sekitar. Mulai dari bangunan fisik di bandara yang sangat khas Papua, juga patung yang berdiri menjulang di pelataran dalam bandara. Baca lebih lanjut

Transit di Bandara Frans Kaisiepo, Biak Numfor

Minggu pagi, rombongan kami kembali ke Jakarta untuk Tim Pustekkom Depdiknas dan Bandung untuk Tim ITB-UPI. Pesawat Garuda yang membawa kami mengambil jalur Jayapura-Biak-Makasar-Jakarta, berangkat pukul 8 pagi WIT dari Bandara Sentani, Jayapura.

Untuk kali kedua saya menginjakkan kaki di Pulau Biak, tepatnya di Kecamatan Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Propinsi Papua. Bandara ini dinamai Bandara Frans Kaisiepo, yaitu nama Gubernur Propinsi Papua yang ke-4. Bandara ini juga dikenal sebagai Bandara Mokmer yang dibangun oleh pemerintah Jepang, mengacu kepada lokasinya yang berada di sebelah barat Kampung Mokmer, Biak.

Setelah perang dunia, bandara ini dikembangkan menjadi bandara international. Bandara yang menjadi point pengisian bahan bakar khususnya untuk pesawat lintas Samudera Pasifik seperti United States-Indonesia. Sumber info di link ini dan link ini.

Baca lebih lanjut